Selasa, 22 November 2016

KRONOLOGIS PERANG DUNIA II

KRONOLOGIS PERANG DUNIA II DI EROPA
 -3 september 1939 Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman.
-10 juni 1940 Italia menyatakan perang terhadap Inggris dan Perancis
-22 juni 1940 pasukan Jerman dan Italia bergabung dan mampu menaklukan Prancis
-6 april 1941 pasukan Jerman berhasil menduduki Yunani Yugoslavia, dan Mesir.
-8 september 1941 pasukan Jerman berhasil menduduki Ukraina dan Rusia.
-23 oktober 1942 pasukan gabungan sekutu Amerika di pimpin oleh Mont Gomery (Inggris) dan Eisonhower (Amerika Serikat) berhasil mengalahkan pasukan gabungan Jerman dan Italia.
-1 mei 1944 Italia menyerah kepada sekutu Amerika Serikat.
-6 juni 1944 Pasukan gabungan sekutu Amerika Serikat secara besar-besaran menyerang Jerman.
-30 april 1945 Hitler meninggal dunia dengan cara bunuh diri di bunker nya
-7 mei 1945 Jerman menyerah kepada Sekutu Amerika Serikat dan perang dunia II di kawasan Eropa berakhir.

DRAMA

DRAMA
Drama mujudake komposisi syair utawa gancaran kang di ajab bisa nggambarake panguripan lan watak liwat tingkah laku(akting) utawa dhialog kang di pentasake. Utawa bisa uga di artekake minangka cerita kang utamane sesambungan kelawan konflik utawa emosi, kang mlingi di susun kanggo tontonan teater.

MACEM-MACEME DRAMA SING PERLU DI WERUHI LAN DI MANGERTENI
1. Drama absurd
 Drama edan-edanan kang nerak utawa ora nggatekake konfensi struktur semantik.
2. Drama waca
Naskah drama kang mung cocok kanggo di waca, ora kanggo di pentasake.
3. Drama borjuis
Drama kang temane bab panguripan kaum bangsawan.
4. Drama domestik
Drama kang nyeritaake panguripane rakyat biasa.
5. Drama sedih
Drama kang mligi nggambarake susah sungkawane paraga utama.
6. Drama dukaria
Drama kanti alur seng ssabenere luweh mathuk kanggo drama sedih, nanging pungkasane mala ndadekake bagya.
7. Drama heroik
Drama seng mujudake tetiroe ujud tragedi  kang tansah atema katresnan lan jeneng beciik.
8. Drama liris
 Drama kang wujude basa pinathok.
9. Drama misteri
Drama bab keagamaan kang isi cerito-cerito saka Alkitab.
10. Drama moralis
Drama keagamaan asipat alegoris, kang isi konflik antaraning bab kebecikan lan keewengisan.
11. Drama rakyat
Drama kang tuwuh ngrembaka cundhuk klawan dina-dina gumbira utawa pestaning rakyat kang ana, utamane saka karang padesan
12. Drama ria
Drama panglipur wuyung kang asipat sindiran, nanging dipungkasi klawan kahanan bagya.

Senin, 21 November 2016

KERAJAAN ISLAM DI JAWA

KERAJAAN ISLAM DI JAWA

1. KERAJAAN DEMAK
Demak berdiri tahun 1500 sebagai sebuah kerajaan yang terletak di daerah Bintoro, dekat muara sungai Demak. Raja-raja yang memerintah di Demak yaitu.
a. Raden Fatah sebagai pendiri dan raja pertama
b. Pati Unus
c. Sultan Trenggono
d. Sunan Prawoto

2. KERAJAAN MATARAM ISLAM
Mataram berdiri pada tahun 1586 dengan Raja pertama nya Sutawijaya yang bergelar Penembahan Senopati. Setelah Penambahan Senopati wafat pada tahun 1601 (di makamkan di Kotagede Yogyakarta), kemudian dilanjutkan putra nya yang bernama Mas Jolang, Raden Mas Rangsang (Sultan Agung). Mataram mencapai kejayaan pada masa Sultan Agung. Pengaruh Mataram memudar setelah Sultan Agung meninggal pada tahun 1645 M.

3. KERAJAAN ISLAM CIREBON
Asal-usul nama Cirebon terdapat dua pendapat, menurut Babad Cirebon menyebutkan bahwa kota Cirebon berasal dari kata ci dan rebon (udang kecil). Nama tersebut berkaitan dengan kegiatan para nelayan di Muara Jati, Dukuh Pasambangan, yaitu membuat terasi dari udang kecil (rebon). Adapun versi lain yang di ambil dari kitab Nagarakertabhumi menyatakan bahwa kata Cirebon adalah perkembangan kata caruban yang berasal dari istilah sarumban yang berarti pusat percamburan penduduk.
Pendiri Kerajaan Cirebon adalah Walangsungsang, namun orang yang berhasil meningkatkan status nya menjadi sebuah kesultanan adalah Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati), Sunan Gunung Jati adalah keponakan sekaligus menggantikan Pangeran Cakrabuana sebagai penguasa Cirebon. Dialah pendiri dinasti raja-raja Cirebon dan kemudian juga Banten.
Sepeninggal Fatahillah, oleh karna tidak ada calon lain yang layak menjadi raja, tahta kerajaan jatuh kepada Pangeran Emas putra tertua Pangeran Dipati Carbon atau cicit Sunan Gunung Jati. Pangeran Emas kemudian bergelar Panembahan Ratu I dan memerintah Cirebon selama kurang lebih 79 tahun; hingga tahun 1649.
Saat kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa, Kesultanan Cirebon di bagi menjadi 2 yaitu Kasepuhan dan Kanoman. Pangeran Martawijaya diangkat menjadi Sultan Keraton Kasepuhan dan memerintah hingga 1703, sedangkan Pangeran Kartawijaya diangkat menjadi Sultan Keraton Kanoman dan memerintah hingga tahun 1723.

4. KERAJAAN ISLAM BANTEN
Pada awalnya kawasan Banten juga di kenal dengan Banten Girang merupakan bagian dari Kerajaan Sunda. Kedatangan pasukan Kerajaan Demak di bawah pimpinan Maulan Hasanuddin ke kawasan tersebut selain untuk perluasan wilayah juga sekaligus penyebaran dakwah islam. Kemudian dipicu oleh adanya kerjasama Sunda-Portugal dalam bidang ekonomi dan politik, hal ini di anggap dapat membahayakan kedudukan Kerajaan Demak selepas kekalahan mereka mengusir Portugal dari Melaka tahun 1513. Atas perintah Trenggana, Maulana Hasannudin bersama dengan Fatahillah melakukan penyerangan dan penaklukan Pelabuhan Kelapa sekitar tahun 1527, yang waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda.
Masa Sultan Ageng Tirtayasa di pandang sebagai masa kejayaan Banten. Di bawah dia, Banten memiliki armada yang mengesankan, di bangun atas contoh Eropa, serta juga telah mengupah orang Eropa bekerja pada Kesultanan Banten. Dalam mengamankan jalur pelayaran nya Banten juga mengirimkan armada laut nya ke Sukadana atau kerajaan Tanjungpura (Kalimantan Barat sekarang) dan menaklukan nya tahun 1661. Pada masa ini Banten juga berusaha keluar dari tekanan yang di lakukan VOC, yang sebelumnya telah melakukaan blokade atas kapal-kapal menuju Banten.

Senin, 14 November 2016

SENI BUDAYA

SENI BUDAYA
Bab 1 :  Seni Lukis
A. Pengertian Seni Lukis dan Gaya Lukisan
1. Pengertian Seni Lukis
a. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertantu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.
b. Secara umum seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema, corak/gaya, teknik/bahan dan bentuk karya seni tersebut.
2. Aliran Gaya Lukisan   
Aliran atau gaya adalah ciri khas, tema dan teknik yang ada dalam karya lukisan. Ada 3 aliran dalam seni lukis, yaitu :
a. Representatif
Merupakan perwujudan gaya seni rupa yang menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Aliran ini dibagi menjadi 3 :

  • Naturalisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis yang beraliran naturalisme adalah Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel dan Indra Rukmana.
    Naturalisme
  • Realisme, yaitu aliran yang memandang dunia ini tanpa menambah dan mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S.Sudjojono, Dullah dan Herry Soedjarwato.
    Realisme
  • Romantisme, yaitu aliran seni lukis yang lebih bersifat imajiner yang melukiskan cerita romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Raden Saleh, Fransisco Goya dan Turner.
    Romantisme
b. Deformatif
Deformatif di sini adalah perubahan bentuk dari aslinya sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Yang termasuk aliran deformatif :
  • Ekspresionisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya.
    Ekspresionisme
  • Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Perupa yang termasuk dalam aliran ini adalah Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin dan S.Sudjojono.
    Impresionisme
  • Surialisme, yaitu aliran yang menyerupai bentuk bentuk yang sering di dalam mimpi. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Salvador Dali.
    Surialisme
  • Kubisme, yaitu aliran yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya kubus. Pelukis yang termasuk dalam aliran ini adalah Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidik dan Mochtar Apin.
    Kubisme
c. Aliran Non Representatif
Merupakan suatu bentuk yang sulit untuk dikenal karena sudah meninggalkan bentuk aslinya, lebih menekankan unsur formal, struktur unsur rupa dan prinsip estetik. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar dan Sadali.

B. Tema Seni Rupa Murni
Tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni adalah :
a. Hubungan antara manusia dengan dirinya, yaitu untuk mengungkapkan cita rasa keindahan, manusia mewujudkannya lewat media ekspresi, misalnya menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.
Potret diri karya Affandi

b. Hubungan antara manusia dengan manusia lain, yaitu pelukis mengekspresikan cita rasa keindahan menggunakan objek orang lain.


c. Hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya, yaitu pelukis mengungkapkan cita rasa dengan alam sekitar sebagai objek.

d. Hubungan manusia dengan benda, yaitu pelukis menjadikan benda benda sebagai objek lukisannya.

e. Hubungan antara manusia dengan aktifitasnya. Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari hari yang dijadikan objek oleh pelukis dalam karya seninya, misalnya :

  • Kegiatan menari
  • Kesibukan jual beli di pasar
  • Kesibukan panen padi di sawah
f. Hubungan antara manusia dengan alam khayal, yaitu pelukis mewujudkan ide, imajinasi atau khayalan ke dalam karya seni rupa.

C. Alat dan Bahan Berkarya Seni Rupa
Alat, bahan dan media yang digunakan berkarya seni lukis sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.
1. Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasarkan kekerasan atau kehitaman karbonnya dengan menggunakan kode huruf H dan B.
Kode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam yang terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B.
Kode H menandakan jenis pensil keras yang terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H.
Pensil

2. Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari arang halus, sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus.
Pensil Arang

3. Pastel dan Krayon
Pastel terbuat dari bahan kapur dan pengikat cair serta transparan untuk mengikat pigmen dengan kapur. Pastel memiliki warna warni yang lembut. Krayon terbuat dari bahan kaoin dengan tepung warna sehingga warnanya mengkilat dan keras. Krayon mengandung lilin, warna yang dihasilkan mengkilap dan sedikit berminyak. 
Krayon

4. Pena/Pulpen
Merupakan alat gambar yang digunakan untuk media tinta.
Pena/pulpen

5. Tinta Bak
Disebut tinta cina, warnanya hitam pekat dan tidak luntur bila terkena air. Ada yang berbentuk cairan dan berbentuk balok balok kecil.
Tinta Bak

6. Cat Pewarna
Ada 2 cat pewarna yaitu :
a. Cat Air
Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat.
Cat Air

b. Cat Minyak
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis di atas kanvas. Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.
Cat Minyak

7. Kuas
Merupakan alat yang digunakan untuk menguas/mengecat ke media lukis. Pemilihan kuas bergantung dari goresan yang akan kita inginkan. Jenis kuas yang pipih dan berujung lurus datar dipakai untuk bahan cat minyak. Kuas dengan bulu berbentuk bulat dan berujung runcing dipakai untuk bahan cat air. 
Kuas

8. Pisau Palet
Pisau palet terbuat dari aluminium tipis, fungsinya adalah untuk mencampur cat. Selain itu, pisau palet juga berfungsi seperti layaknya kuas untuk membuat efek efek goresan pada media lukis. Bentuk dan ukurannya ada berbagai jenis, ada yang runcing, lebat dan bulat.
Pisau Palet

9. Palet 
Merupakan media yang digunakan untuk tempat mencampur cat. Media seperti cat air, palet yang dipakai adalah yang ada lengkungan tempat air. Bentuk palet cat minyak datar, ditambahkan lubang untuk pegangan.
Palet

Ringkasan Materi Seni Budaya Kelas 9 Semester 1 (Bab 1-2)

17.49
Bab 1 :  Seni Lukis
A. Pengertian Seni Lukis dan Gaya Lukisan
1. Pengertian Seni Lukis
a. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertantu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh.
b. Secara umum seni lukis adalah sebuah pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini didasarkan pada tema, corak/gaya, teknik/bahan dan bentuk karya seni tersebut.
2. Aliran Gaya Lukisan   
Aliran atau gaya adalah ciri khas, tema dan teknik yang ada dalam karya lukisan. Ada 3 aliran dalam seni lukis, yaitu :
a. Representatif
Merupakan perwujudan gaya seni rupa yang menggunakan keadaan nyata pada kehidupan masyarakat dan gaya alam. Aliran ini dibagi menjadi 3 :

  • Naturalisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya alami atau sesuai dengan keadaan alam. Pelukis yang beraliran naturalisme adalah Basuki Abdullah, Abdullah Suryobroto, Mas Pringadi, Wakidi, Claude, Rubens, Constabel dan Indra Rukmana.
    Naturalisme
  • Realisme, yaitu aliran yang memandang dunia ini tanpa menambah dan mengurangi objek, penggambarannya sesuai dengan kenyataan hidup. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Trubus, Wardoyo, Tarmizi, S.Sudjojono, Dullah dan Herry Soedjarwato.
    Realisme
  • Romantisme, yaitu aliran seni lukis yang lebih bersifat imajiner yang melukiskan cerita romantis, peristiwa yang dahsyat atau kejadian yang dramatis. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Raden Saleh, Fransisco Goya dan Turner.
    Romantisme
b. Deformatif
Deformatif di sini adalah perubahan bentuk dari aslinya sehingga menghasilkan bentuk baru namun tidak meninggalkan bentuk dasar aslinya. Yang termasuk aliran deformatif :
  • Ekspresionisme, yaitu aliran seni lukis yang penggambarannya sesuai dengan keadaan jiwa sang perupa yang spontan pada saat melihat objek karyanya.
    Ekspresionisme
  • Impresionisme, yaitu aliran seni rupa yang penggambarannya sesuai dengan kesan saat objek tersebut dilukis. Perupa yang termasuk dalam aliran ini adalah Claude Monet, Georges Seurat, Paul Cezanne, Paul Gauguin dan S.Sudjojono.
    Impresionisme
  • Surialisme, yaitu aliran yang menyerupai bentuk bentuk yang sering di dalam mimpi. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Salvador Dali.
    Surialisme
  • Kubisme, yaitu aliran yang penggambarannya berupa bidang segi empat atau bentuk dasarnya kubus. Pelukis yang termasuk dalam aliran ini adalah Pablo Picasso, But Mochtar, Srihadi, Fajar Sidik dan Mochtar Apin.
    Kubisme
c. Aliran Non Representatif
Merupakan suatu bentuk yang sulit untuk dikenal karena sudah meninggalkan bentuk aslinya, lebih menekankan unsur formal, struktur unsur rupa dan prinsip estetik. Pelukis yang termasuk aliran ini adalah Amry Yahya, Fajar Sidik, But Mochtar dan Sadali.

B. Tema Seni Rupa Murni
Tema di dalam pembuatan karya seni rupa murni adalah :
a. Hubungan antara manusia dengan dirinya, yaitu untuk mengungkapkan cita rasa keindahan, manusia mewujudkannya lewat media ekspresi, misalnya menggunakan potret dirinya sendiri sebagai objek lukisannya.
Potret diri karya Affandi

b. Hubungan antara manusia dengan manusia lain, yaitu pelukis mengekspresikan cita rasa keindahan menggunakan objek orang lain.


c. Hubungan antara manusia dengan alam sekitarnya, yaitu pelukis mengungkapkan cita rasa dengan alam sekitar sebagai objek.

d. Hubungan manusia dengan benda, yaitu pelukis menjadikan benda benda sebagai objek lukisannya.

e. Hubungan antara manusia dengan aktifitasnya. Aktifitas manusia dalam kehidupan sehari hari yang dijadikan objek oleh pelukis dalam karya seninya, misalnya :

  • Kegiatan menari
  • Kesibukan jual beli di pasar
  • Kesibukan panen padi di sawah
f. Hubungan antara manusia dengan alam khayal, yaitu pelukis mewujudkan ide, imajinasi atau khayalan ke dalam karya seni rupa.

C. Alat dan Bahan Berkarya Seni Rupa
Alat, bahan dan media yang digunakan berkarya seni lukis sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.
1. Pensil
Jenis pensil dibedakan berdasarkan kekerasan atau kehitaman karbonnya dengan menggunakan kode huruf H dan B.
Kode B menandakan jenis pensil lunak dan hitam yang terdiri dari kode B, 2B, 3B sampai 6B.
Kode H menandakan jenis pensil keras yang terdiri dari kode H, 2H, 3H sampai 6H.
Pensil

2. Pensil Arang (Contee)
Terbuat dari arang halus, sifatnya hitam pekat dan agak sulit dihapus.
Pensil Arang

3. Pastel dan Krayon
Pastel terbuat dari bahan kapur dan pengikat cair serta transparan untuk mengikat pigmen dengan kapur. Pastel memiliki warna warni yang lembut. Krayon terbuat dari bahan kaoin dengan tepung warna sehingga warnanya mengkilat dan keras. Krayon mengandung lilin, warna yang dihasilkan mengkilap dan sedikit berminyak. 
Krayon

4. Pena/Pulpen
Merupakan alat gambar yang digunakan untuk media tinta.
Pena/pulpen

5. Tinta Bak
Disebut tinta cina, warnanya hitam pekat dan tidak luntur bila terkena air. Ada yang berbentuk cairan dan berbentuk balok balok kecil.
Tinta Bak

6. Cat Pewarna
Ada 2 cat pewarna yaitu :
a. Cat Air
Jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster colour yang bersifat plakat.
Cat Air

b. Cat Minyak
Jenis cat ini biasa digunakan untuk melukis di atas kanvas. Sifatnya tidak mudah kering dan warnanya tahan lama.
Cat Minyak

7. Kuas
Merupakan alat yang digunakan untuk menguas/mengecat ke media lukis. Pemilihan kuas bergantung dari goresan yang akan kita inginkan. Jenis kuas yang pipih dan berujung lurus datar dipakai untuk bahan cat minyak. Kuas dengan bulu berbentuk bulat dan berujung runcing dipakai untuk bahan cat air. 
Kuas

8. Pisau Palet
Pisau palet terbuat dari aluminium tipis, fungsinya adalah untuk mencampur cat. Selain itu, pisau palet juga berfungsi seperti layaknya kuas untuk membuat efek efek goresan pada media lukis. Bentuk dan ukurannya ada berbagai jenis, ada yang runcing, lebat dan bulat.
Pisau Palet

9. Palet 
Merupakan media yang digunakan untuk tempat mencampur cat. Media seperti cat air, palet yang dipakai adalah yang ada lengkungan tempat air. Bentuk palet cat minyak datar, ditambahkan lubang untuk pegangan.
Palet


D. Jenis Lukisan Berdasarkan Teknik dan Bahan yang Digunakan
Beberapa teknik yang digunakan dalam melukis antara lain :
1. Mozaik 
Teknik mozaik adalah teknik menempelkan pecahan atau lempengan kaca yang berwarna warni pada dinding atau lain sehingga membentuk objek tertentu. Bahan yang dapat digunakan antara lain pecahan keramik, porselen, potongan kertas atau dapat pula batu yang berwarna warni. Mozaik yang memakai potongan potongan kayu sebagai bahan lukisannya disebu intersia.  
Mozaik

2. Lukisan Kaca 
Merupakan teknik lukisan kaca yang meggunakan kaca, timah, kuningan dan tembaga sebagai penyambungnya sehingga membentuk lukisan. Teknik lukisan ini pertama kali dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa sebagai bagian dari arsitektur.Sedangkan di Indonesia, lukisan kaca ini awalnya berkembang sebagai seni industri rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat.
Lukisan Kaca

3. Lukisan Cat Minyak (Plakat) 
Menggunakan media kanvas, cat yang digunakan biasanya dikemas dalam bentuk tube timah dalam bentuk pasta sehingga mudah digunakan. Dalam pemakaiannya, car terlebih dahulu dicampur dengan lijn-olie. 
Lukisan Cat Minyak

4. Lukisan Cat Air (Aquarel)
Teknik Aquarel adalah melukis dengan sapuan warna tipis sehingga hasilnya transparan, media yang digunakan adalah kertas.  
Lukisan Cat Air

5. Lukisan Acrylic
Lukisan jenis acrylic adalah lukisan dengan bahan yang disebut acrylic, yang menghasilkan warna warna cerah dan menyala. Lukisan jenis ini sering digunakan untuk berbagai eksperimen seperti sepatu, tas, dsb.
Lukisan Acrylic

6. Lukisan Batik
Lukisan batik tekniknya hampir sama dengan tata cara membatik, yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin inilah yang membentuk titik garis bidang ataupun ruang sebelum jadi sebuah gambar dan hasil akhir dicelup ke larutan pewarna.
Lukisan Batik


E. Teknik Berkarya Seni Melukis
Proses atau langkah dalam melukis, yaitu :
1. Memunculkan Gagasan
Untuk memunculkan gagasan kreatif, bisa didapatkan dari apa yang kita lihat dari sekeliling kita, misalnya dengan :
  • Megembangkan imajinasi, apa yang kita pikirkan atau dari pengalaman orang lain
  • Melihat objek secara langsung, misalnya pasar, pantai, atau pegunungan
  • Melihat dari buku, majalah atau internet serta dokumen lain tentang lukisan
  • Mengunjungi museum atau kegiatan seni lukis di sekitar
2. Membuat Sketsa
Sketsa adalah gambar awal yang akan dijadikan atau dibuat lukisan. Sketsa biasanya hanya berupa goresan global tidak mendetail dari sketsa yang kita buat akan tergambar apa yang akan kita ungkapkan.
Sketsa

3. Menentukan Media Berkarya (Bahan dan Alat)
Media dan alat yang dapat digunakan dalam melukis antara lain :
  • Menggunakan kertas seperti kertas karton, manila, padalarang atau hanya kertas hvs
  • Menggunakan media yang lebar seperti tembok. dinding, atau papan
  • Menggunakan media alternatif seperti kaca, cangkang telur atau permukaan benda pakai/kerajinan
  • Menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat tembok, crayon atau pastel
4. Menentukan Teknik
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melukis, antara lain :
  • Teknik aquarel (warna transparan)
  • Teknik plakat (warna tebal)
  • Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari, kuas atau palet
  • Teknik tebal dan bertekstur (bertekstur warna)
  • Teknik timbul (mozaik)
5. Mewarnai dan Menyempurnakan Lukisan
Menyempurnakan/menyelesaikan lukisan sketsa yang telah dibuat yaitu dengan :
a. Mewarnai sketsa dengan goresan tipis pada objek pokok (positif) dan latar belakangnya (negatif)
b. Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran (spot light), penegasan dan penentuan gelap terang 

Bab 2 :   Seni Patung
A. Pengertian dan Fungsi Patung
Patung diartikan juga sebagai plastic art atau seni plastik karena patung identik dengan sebuah cipta karya manusia yang meniru bentuk dan memiliki keindahan (estetik). Patung bersifat 3 dimensi atau benda yang bervolume artinya bisa dilihat dari berbagai arah.
Secara umum berdasarkan fungsinya seni patung dibedakan 6 macam :
  1. Patung religi. Tujuannya pembuatannya adalah untuk sarana beribadah dan bermakna religius. 
    Patung Religi Bunda Maria
  2. Patung monumen. Patung ini dibuat untuk memperingati atau mengenang peristiwa atau kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan besar dalam sebuah bangsa atau kelompok. 
    Patung Soekarno Hatta (Tangerang)
  3. Patung arsitektur. Merupakan patung yang bernilai estetika dan berfungsi dalam konstruksi bangunan. 
    Patung Arsitektur
  4. Patung dekorasi. Patung ini digunakan untuk menghias bangunan atau lingkungan taman baik taman rumah maupun taman bermain.
    Patung Dekorasi
  5. Patung seni. Merupakan karya seni murni untuk estetika yang hanya dinikmati keindahan bentuknya. 
    Patung Seni di Galeri Nasional
  6. Patung kerajinan. Merupakan hasil dari para pengrajin yang dibuat untuk konsumerisme.
    Patung Kerajinan
B. Bentuk dan Jenis Patung
Dilihat dari perwujudan atau bentuknya patung dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
    1. Patung figuratif/realis
        Adalah patung yang merupakan tiruan dari bentuk alam (manusia,hewan,tumbuhan).
Patung Figuratif
    2. Patung nonfiguratif/imajinatif
        Adalah patung yang secara umum sudah terlepas dari bentuk tiruan alam dan bentuknya abstrak.
Patung Non Figuratif


C. Alat dan Bahan Seni Patung
1. Bahan
Bahan seni patung dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
a. Bahan lunak. Adalah material yang empuk dan mudah dibentuk misalnya : tanah liat, lilin, sabun, plastisin, dll. 



Plastisin
b. Bahan sedang. Artinya bahan itu tidak lunak dan tidak keras. Contohnya : kayu waru, kayu sengon, kayu randu dan kayu mahoni.
c. Bahan keras. Dapat berupa kayu atau batu batuan. Contohnya : kayu jati, kayu sonokeling dan kayu ulin, batu padas, batu granit, batu andesit dan batu pualam (marmer).
d. Bahan cor/cetak. Bahan yang dipakai untuk proses ini antara lain semen, pasir, gips, logam, timah perak dan emas, juga beberapa bahan kimia seperti fiber atau resin.
e. Bahan bahan lain yang ada di sekitar atau benda bekas lainnya, misalnya kertas.

2. Alat 
Alat alat yang digunakan antara lain :
a. Butsir adalah alat bantu untuk membuat patung terbuat dari kayu dan kawat.
b. Meja putar adalah meja yang penggunaannya dengan cara diputar. Fungsinya adalah untuk memudahkan dalam mengontrol bentuk patung dari berbagai arah.
c. Pahat adalah alat untuk memahat, mengurangi atau membentuk bahan batu atau kayu.
d. Palu digunakan untuk memukul.
e. Tang digunakan untuk mengencangkan ikatan kawat atau untuk memotong ikatan kawat.
Tang

f. Sendok adukan berfungsi untuk mengambil adonan dan menempelkannya pada kerangka batu.

D. Teknik Berkarya Seni Patung
Terdapat beberapa teknik dalam pembuatan seni patung, yaitu :
  1. Teknik pahat, yaitu mengurangi bahan menggunakan alat pahat. Misalnya, membuat patung dan relief dengan bahan dasar kayu dan batu. Alat yang digunakan yaitu palu dan pahat.
  2. Teknik butsir, yaitu membentuk benda dengan mengurangi dan menambah bahan. Misalnya, membuat keramik dengan bahan dasar tanah liat. Alat yang digunakan adalah sudip.
  3. Teknik cor, yaitu membuat karya seni dengan membuat alat cetakan kemudian dituangkan adonan. Adonannya berupa semen, gips, dsb sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Alat yang digunakan adalah cetakan.
  4. Teknik las, yaitu membuat karya seni dengan cara menggabungkan bahan satu ke bahan lain untuk mendapatkan bentuk tertentu. Misalnya, membuat patung kontemporer dengan bahan dasar logam atau besi.
  5. Teknik cetak, yaitu membuat karya seni dengan cara membuat cetakan terlebih dahulu. Misalnya, membuat keramik dan patung dengan bahan dasar tanah liat dan semen.
  6. Teknik assembling (merakit), yaitu membuat sebuah komposisi dari bermacam macam material seperti benda/found objek, kertas, kayu dan tekstil.
E. Langkah langkah dalam Berkarya Seni Patung 
1. Membuat Patung dari Bahan Lunak
Dalam membuat patung dari bahan lunak menggunakan teknik pijat (membentuk), langkah langkah pengerjaannya sebagai berikut :
  • Buatlah sketsa patung sesuai kemampuan kalian masing masing. Sumber inspirasi dapat diperoleh dari majalah, internet atau ide sendiri.
  • Siapkan bahan dan alat antara lain tanah liat, butsir, air dan meja putar.
  • Letakkan tanah liat di atas meja, putar sedikit demi sedikit sambil membuat bentuk global/kasar.
  • Pijat pijat bentuk global tersebut dengan tangan sambil dibasahi dengan air sedikit demi sedikit sehingga terbentuk patung seperti yang diinginkan dalam sketsa.
  • Haluskan dan sempurnakan dengan bantuan butsir sehingga bentuk patung menjadi lebih detail.
2. Membuat Patung dari Bahan Kertas 
Dalam membuat patung dari bahan keras menggunakan teknik memahat/mengukir, langkah langkahnya sebagai berikut :
  • Buatlah model patung dari gambar yang dibuat sendiri atau dari gambar yang sudah ada di majalah atau dari koran.
  • Siapkan balok kayu sesuai ukuran yang diinginkan sesuaikan dengan rencana. Setelah itu, pindahkan gambar pola di atas permukaan balok kayu.
  • Lakukan pemotongan dengan gergaji untuk mengurangi ukuran balok kayu apabila masih terlalu besar. Lakukan pembentukan sedikit demi sedikit dengan alat (pahat) hingga mendekati bentuk global.
  • Buatlah bentuk global yang lebih detail, bandingkan dengan gambar rencana.
  • Lanjutkan dengan membuat yang lebih detail/sempurna dan haluskan dengan amplas.
  • Lakukan finishing dengan cat melamin/akrilik.  


 
  
 
  
 
 
 
kepercayaan dan pandangan masyarakat Jawa terhadap konsep ketuhanan yang mereka anut sebelumnya, melainkan juga merubah beragam hal lain termasuk dalam bidang politik. Perubahan di bidang politik yang dianut masyarakat Jawa setelah masuknya Islam dibuktikan dengan terbentuknya beberapa kerajaan Islam sejak abad ke 15, dengan Kesultanan Demak yang menjadi pelopornya. Berikut ini kami akan bahas beberapa kerajaan Islam di Jawa lainnya sebagai tambahan wawasan untuk kita semua. Kerajaan Islam di Jawa Kerajaan Islam di Jawa 1. Kesultanan Demak (1500 - 1550) Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir pantai utara Jawa. Kerajaan ini sebelumnya merupakan sebuah kadipaten dari kerajaan Majapahit. Setelah datang dan masuknya pengaruh Islam serta dimulainya masa keruntuhan Majapahit, kadipaten ini kemudian bermetamorfosis sebagai basis penyebaran Islam di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia dari kerajaan ini adalah Masjid Agung Demak. Masjid ini merupakan warisan peninggalan wali songo, para ulama penyebaran Islam di Jawa.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/7-kerajaan-islam-di-jawa-dan-sejarah.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
ternyata bukan hanya merubah kepercayaan dan pandangan masyarakat Jawa terhadap konsep ketuhanan yang mereka anut sebelumnya, melainkan juga merubah beragam hal lain termasuk dalam bidang politik. Perubahan di bidang politik yang dianut masyarakat Jawa setelah masuknya Islam dibuktikan dengan terbentuknya beberapa kerajaan Islam sejak abad ke 15, dengan Kesultanan Demak yang menjadi pelopornya. Berikut ini kami akan bahas beberapa kerajaan Islam di Jawa lainnya sebagai tambahan wawasan untuk kita semua. Kerajaan Islam di Jawa Kerajaan Islam di Jawa 1. Kesultanan Demak (1500 - 1550) Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir pantai utara Jawa. Kerajaan ini sebelumnya merupakan sebuah kadipaten dari kerajaan Majapahit. Setelah datang dan masuknya pengaruh Islam serta dimulainya masa keruntuhan Majapahit, kadipaten ini kemudian bermetamorfosis sebagai basis penyebaran Islam di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia dari kerajaan ini adalah Masjid Agung Demak. Masjid ini merupakan warisan peninggalan wali songo, para ulama penyebaran Islam di Jawa.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/7-kerajaan-islam-di-jawa-dan-sejarah.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.

ternyata bukan hanya merubah kepercayaan dan pandangan masyarakat Jawa terhadap konsep ketuhanan yang mereka anut sebelumnya, melainkan juga merubah beragam hal lain termasuk dalam bidang politik. Perubahan di bidang politik yang dianut masyarakat Jawa setelah masuknya Islam dibuktikan dengan terbentuknya beberapa kerajaan Islam sejak abad ke 15, dengan Kesultanan Demak yang menjadi pelopornya. Berikut ini kami akan bahas beberapa kerajaan Islam di Jawa lainnya sebagai tambahan wawasan untuk kita semua. Kerajaan Islam di Jawa Kerajaan Islam di Jawa 1. Kesultanan Demak (1500 - 1550) Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir pantai utara Jawa. Kerajaan ini sebelumnya merupakan sebuah kadipaten dari kerajaan Majapahit. Setelah datang dan masuknya pengaruh Islam serta dimulainya masa keruntuhan Majapahit, kadipaten ini kemudian bermetamorfosis sebagai basis penyebaran Islam di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia dari kerajaan ini adalah Masjid Agung Demak. Masjid ini merupakan warisan peninggalan wali songo, para ulama penyebaran Islam di Jawa.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/7-kerajaan-islam-di-jawa-dan-sejarah.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
ternyata bukan hanya merubah kepercayaan dan pandangan masyarakat Jawa terhadap konsep ketuhanan yang mereka anut sebelumnya, melainkan juga merubah beragam hal lain termasuk dalam bidang politik. Perubahan di bidang politik yang dianut masyarakat Jawa setelah masuknya Islam dibuktikan dengan terbentuknya beberapa kerajaan Islam sejak abad ke 15, dengan Kesultanan Demak yang menjadi pelopornya. Berikut ini kami akan bahas beberapa kerajaan Islam di Jawa lainnya sebagai tambahan wawasan untuk kita semua. Kerajaan Islam di Jawa Kerajaan Islam di Jawa 1. Kesultanan Demak (1500 - 1550) Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir pantai utara Jawa. Kerajaan ini sebelumnya merupakan sebuah kadipaten dari kerajaan Majapahit. Setelah datang dan masuknya pengaruh Islam serta dimulainya masa keruntuhan Majapahit, kadipaten ini kemudian bermetamorfosis sebagai basis penyebaran Islam di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia dari kerajaan ini adalah Masjid Agung Demak. Masjid ini merupakan warisan peninggalan wali songo, para ulama penyebaran Islam di Jawa.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/7-kerajaan-islam-di-jawa-dan-sejarah.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
kepercayaan dan pandangan masyarakat Jawa terhadap konsep ketuhanan yang mereka anut sebelumnya, melainkan juga merubah beragam hal lain termasuk dalam bidang politik. Perubahan di bidang politik yang dianut masyarakat Jawa setelah masuknya Islam dibuktikan dengan terbentuknya beberapa kerajaan Islam sejak abad ke 15, dengan Kesultanan Demak yang menjadi pelopornya. Berikut ini kami akan bahas beberapa kerajaan Islam di Jawa lainnya sebagai tambahan wawasan untuk kita semua. Kerajaan Islam di Jawa Kerajaan Islam di Jawa 1. Kesultanan Demak (1500 - 1550) Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir pantai utara Jawa. Kerajaan ini sebelumnya merupakan sebuah kadipaten dari kerajaan Majapahit. Setelah datang dan masuknya pengaruh Islam serta dimulainya masa keruntuhan Majapahit, kadipaten ini kemudian bermetamorfosis sebagai basis penyebaran Islam di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia dari kerajaan ini adalah Masjid Agung Demak. Masjid ini merupakan warisan peninggalan wali songo, para ulama penyebaran Islam di Jawa.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/7-kerajaan-islam-di-jawa-dan-sejarah.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
kepercayaan dan pandangan masyarakat Jawa terhadap konsep ketuhanan yang mereka anut sebelumnya, melainkan juga merubah beragam hal lain termasuk dalam bidang politik. Perubahan di bidang politik yang dianut masyarakat Jawa setelah masuknya Islam dibuktikan dengan terbentuknya beberapa kerajaan Islam sejak abad ke 15, dengan Kesultanan Demak yang menjadi pelopornya. Berikut ini kami akan bahas beberapa kerajaan Islam di Jawa lainnya sebagai tambahan wawasan untuk kita semua. Kerajaan Islam di Jawa Kerajaan Islam di Jawa 1. Kesultanan Demak (1500 - 1550) Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir pantai utara Jawa. Kerajaan ini sebelumnya merupakan sebuah kadipaten dari kerajaan Majapahit. Setelah datang dan masuknya pengaruh Islam serta dimulainya masa keruntuhan Majapahit, kadipaten ini kemudian bermetamorfosis sebagai basis penyebaran Islam di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia dari kerajaan ini adalah Masjid Agung Demak. Masjid ini merupakan warisan peninggalan wali songo, para ulama penyebaran Islam di Jawa.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/7-kerajaan-islam-di-jawa-dan-sejarah.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
kepercayaan dan pandangan masyarakat Jawa terhadap konsep ketuhanan yang mereka anut sebelumnya, melainkan juga merubah beragam hal lain termasuk dalam bidang politik. Perubahan di bidang politik yang dianut masyarakat Jawa setelah masuknya Islam dibuktikan dengan terbentuknya beberapa kerajaan Islam sejak abad ke 15, dengan Kesultanan Demak yang menjadi pelopornya. Berikut ini kami akan bahas beberapa kerajaan Islam di Jawa lainnya sebagai tambahan wawasan untuk kita semua. Kerajaan Islam di Jawa Kerajaan Islam di Jawa 1. Kesultanan Demak (1500 - 1550) Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir pantai utara Jawa. Kerajaan ini sebelumnya merupakan sebuah kadipaten dari kerajaan Majapahit. Setelah datang dan masuknya pengaruh Islam serta dimulainya masa keruntuhan Majapahit, kadipaten ini kemudian bermetamorfosis sebagai basis penyebaran Islam di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia dari kerajaan ini adalah Masjid Agung Demak. Masjid ini merupakan warisan peninggalan wali songo, para ulama penyebaran Islam di Jawa.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/7-kerajaan-islam-di-jawa-dan-sejarah.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
kepercayaan dan pandangan masyarakat Jawa terhadap konsep ketuhanan yang mereka anut sebelumnya, melainkan juga merubah beragam hal lain termasuk dalam bidang politik. Perubahan di bidang politik yang dianut masyarakat Jawa setelah masuknya Islam dibuktikan dengan terbentuknya beberapa kerajaan Islam sejak abad ke 15, dengan Kesultanan Demak yang menjadi pelopornya. Berikut ini kami akan bahas beberapa kerajaan Islam di Jawa lainnya sebagai tambahan wawasan untuk kita semua. Kerajaan Islam di Jawa Kerajaan Islam di Jawa 1. Kesultanan Demak (1500 - 1550) Kesultanan Demak adalah kerajaan Islam pertama dan terbesar di pesisir pantai utara Jawa. Kerajaan ini sebelumnya merupakan sebuah kadipaten dari kerajaan Majapahit. Setelah datang dan masuknya pengaruh Islam serta dimulainya masa keruntuhan Majapahit, kadipaten ini kemudian bermetamorfosis sebagai basis penyebaran Islam di Nusantara. Salah satu bukti peninggalan sejarah Islam di Indonesia dari kerajaan ini adalah Masjid Agung Demak. Masjid ini merupakan warisan peninggalan wali songo, para ulama penyebaran Islam di Jawa.

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/12/7-kerajaan-islam-di-jawa-dan-sejarah.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.